Kali ini aku menulis lagi. Menulis
apa yang kurasakan. Menulis apa yang dalam hati. Mengeluarkan apa yang ada di
dalam sana. Menyampaikannya lewat tulisanku ini. Apa yang pengen kutulis?
Entah, nggak jelas. Tapi aku pengen menulis tentangnya. DIA, seseorang yang
sangat berarti buatku. Seseorang yang selalu ada dalam pikiran dan hatiku.
Seseorang yang selalu kurindukan, setiap hari. Iya, hampir setiap hari kubilang
ke dia kalau aku kangen, mungkin dia sampai bosen, hehe. Dia juga jarang banget
bilang kangen, paling cuma bilang pengen ketemu aja. Aku juga nggak ngerti apa
bedanya. Kalau pengen ketemu bukannya berarti kangen ya? Ya sudahlah, hehe. Selain
bilang kangen, ku juga sering banget bilang kalau aku sayang dia. Semoga aja
dia nggak bosen. Ku juga tahu kalau dia sayang aku, mungkin lebih dari sayangku
ke dia. Aku percaya. Dan itu membuatku bahagia. Dia selalu membuatku bahagia.
Meski sering bikin sebel, hehe. Ku juga sering banget bikin dia sebel. Sampai
dia sebut itu sebagai hobiku, hehe. Meski ku sering banget bikin dia marah,
tapi ku nggak pernah ada niat bikin dia nggak betah denganku. Sering banget ku
merasa takut dia nggak betah lagi terus pergi. Juga takut kebahagiaan ini bakal
pergi. Kutahu sih ini salah, pengecut banget tapi rasa takut itu nggak pernah
pergi. Rasa takut itu nggak ada pas ku di deket dia. Pas ada dia rasanya tenang
banget. Bisa lihat dia senyum, bisa lihat dia manyun, bisa lihat dia pas lagi
ngomong cerita2, bisa lihat dia pas lagi makan dengan lahapnya, bisa lihat dia
ketawa, ngapain aja, seneng banget rasanya. Serius. Yang nggak pengen kulihat
dari dia, pas dia lagi serius marah dan pas dia lagi nangis. Aku pengen banget
bikin dia bahagia terus. Yah, walau kenyataannya ku lebih sering bikin dia
sebel. Aku pengen banget nemenin dia sampai kapanpun. Aku juga udah bilang
tentang itu ke dia dan dia mau. Aku tahu dia juga pengen terus bareng aku. Aku
tahu dia juga nggak pengen aku pergi. Meski dia nggak pernah minta itu. Dia
selalu aja berpikir dia nggak baik buatku, nggak sesuai harapanku, dan nggak
bisa bikin aku bahagia. Aku sebel kalau dia mikir begitu. Apalagi kalau dia
nyuruh aku nyari yang lain yang lebih baik. Selalu aja kutolak, langsung
kubilang AKU NGGAK MAU YANG LAIN! TITIK!
_ to be continued _
Tidak ada komentar:
Posting Komentar