Rabu, 26 September 2012

Perahu Kertas



Perahu kertasku kan melaju membawa surat cinta bagimu
kata-kata yang sedikit gila tapi ini adanya..

Perahu kertas mengingatkanku betapa ajaib hidup ini
mencari-cari tambatan hati kau sahabatku sendiri
hidupkan lagi mimpi-mimpi cita-cita yang lama kupendam sendiri
berdua kubisa percaya..

Kubahagia kau telah terlahir di dunia
dan kau ada di antara milyaran manusia
dan kubisa dengan radarku menemukanmu..

Tiada lagi yang mampu berdiri halangi rasaku cintaku padamu..


Kubahagia kau telah terlahir di dunia
dan kau ada di antara milyaran manusia
dan kubisa dengan radarku menemukanmu..

Jumat, 31 Agustus 2012

:')

"Believe me or not, I always love you.. up until now and always be.. "

Senin, 20 Agustus 2012

pengen banget teriak sekencang-kencangnya.. AKU KANGEEEEEEEEENNNNN!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Rabu, 01 Agustus 2012

UNTITLED

Kali ini aku menulis lagi. Menulis apa yang kurasakan. Menulis apa yang dalam hati. Mengeluarkan apa yang ada di dalam sana. Menyampaikannya lewat tulisanku ini. Apa yang pengen kutulis? Entah, nggak jelas. Tapi aku pengen menulis tentangnya.

Minggu, 04 Maret 2012

When You're Gone

I always needed time on my own
I never thought I'd need you there when I cry
And the days feel like years when I'm alone
And the bed where you lie
is made up on your side

When you walk away
I count the steps that you take
Do you see how much I need you right now?

Kamis, 23 Februari 2012

I think... I'M IN LOVE...


If you got an eerie feeling after hanging up the phone
Sort of happy feeling but you’re not sure what it’s called

If you’re haunted by his face whenever you’re asleep at night
And think you hear his silly voice just calling out your name

Oh ,no! I think I’m in love with you..
Oh, no! I’m hoping you’ll want me too
So, please..don’t let me down!

Just can’t help but talk about him in every conversation
Till your friends are sick and tired of that same old crap

If you start wearing make up even when you go to bed
Crying like a baby when you hear a mellow song

Oh ,no! I think I’m in love with you..
Oh, no! I’m hoping you’ll want me too
So, please..don’t let me down!

Minggu, 12 Februari 2012

Teman Masa Kecil + Kakak Baruku

                Waktunya nulis lagi.. hee. Nggak tau kenapa yang bakal kutulis ini bener-bener Cuma curhatan kok. Umm, boleh donk ya berbagi unek-unek? Hee. Oke, langsung ya.. Tadi pagi pas lagi bersih-bersih kamar bapak ibu (tumben juga aku serajin itu, hee..), aku nemuin album foto jaman dulu. Foto-foto jaman-jaman aku masih kecil, bersama mereka keluarga yang kusayangi. Pas aku liat foto-foto di album bercover ijo lumut itu, aku senyum-senyum sendiri. Rasanya kangen sama aku yang dulu, masa-masa kecil bahagiaku bersama keluargaku.. ‘tak tergantikan.. tak terlupakan’. Nah, sampailah di satu foto. Foto yang bikin aku lupa-lupa ingat (ecieee.. kayak judul lagu ya.. hihii..). Foto yang berlatar di Sukabumi, yang diambil pas umurku sekitar 6tahun (kalau nggak salah, namanya juga lupa-lupa ingat, hee). Di foto itu ada aku yang masih unyu-unyu, pakai dress pendek selutut warna pink bermotif bunga kecil-kecil (sepertinya ini baju favoritku pas kecil deh, hee), rambutku sepundak dikucir tinggi ke samping pakai bando rajut warna pink kalem, saying banget di foto itu aku nggak pakai alas kaki, kakiku belepotan lumpur, hee, di sampingku ada anak laki-laki (bukan kakak-kakakku),  dia pake kaos gambar kartun, celana jeans pendek, di keningnya dikelilingi slayer diikat melingkar (gaya banget nih anak laki-laki satu ini.. hemm..), dia lagi senyum keliatan itu lesung pipinya (manis juga, hee). Perasaan aku kenal ini wajah, nggak asing banget. Tapi siapa ya??? Kuingat-ingat.. belum ingat juga.. kuingat-ingat lagi.. cara anak laki-laki di foto itu pas senyum, lesung pipinya, nggak asing banget lho. Kupengen banget tanya ke ibu, tapi rumah lagi sepi. Masa’ nunggu ibu pulang sih?? Nngak bisa nahan rasa penasaran nih. Akhirnya kuingat lagi, siapa siapa siapa. Lamaaaaa….. akhirnya ingat juga.. dia, anak laki-laki yang foto berdua bareng aku ini adalah mas Tegar. Yup, aku yakin banget. Aku malah ingat kalau dulu pernah diajak bapak ibu ke Sukabumi, main ke tempat eyang (bukan eyang kandung, bapak udah anggap beliau seperti ibu sendiri), ternyata beliau itu eyangnya mas Tegar. Jadi ingat juga ternyata dulu aku dan mas Tegar itu temen masa kecil, ingat dia suka main Sailor Moon-an terus dia yang jadi Taksedo Bertopengnya, makanya dia suka aneh, pakai slayer di kepala, pakai baju Sailor Moon lagi (padahal dia kan anak laki, hee). Semuanya, seperti diputar ulang, kejadian dulu-dulu, terekam jelas di otakku. Tapi, kenapa aku nggak mengenali mas Tegar yang beberapa bulan lalu ke rumahku, menjadi kakakku, dan.. kenapa wajahnya asing banget? Awal ketemu, bapak memperkenalkan dia sebagai anak temen bapak dar Bandung yang mau kuliah di sini. Awal pertemuan yang teramat kaku. Dulu dia menyebut namanya “ panggil kakak Kak Tegar aja ya, eh Mas Tegar aja”, dan aku menurut saja. Dan kenangan yang belum lama itu terputar ulang lagi………..
            Pagi itu, beberapa bulan yang lalu, ada tamu seorang cowok berpostur tubuh lumayan tinggi, berkulit putih, berambut hitam nggak rapi juga nggak berantakan, bawa tas ransel plus koper yang dating ke rumah. Bapak bilang dia anak temen bapak dari Bandung mau numpang sementara di rumah soalnya dia mau kuliah di solo dan belum dapat tempat tinggal. Dia bilang namanya Tegar. Hanya itu yang kutau, namanya hanya Tegar, dan menurutku.. nice name. Pasti banyak harapan ortunya dibalik nama itu. Ibu bilang anggap dia seperti kakak (enak banget, aku udah punya 2 kakak cowok, baik semua lagi, buat apa orang asing itu mesti jadi kakakku. Hemm..). Awalnya dia pendiam, nggak banyak ngomong. Tapi lama-lama, dia nggak kaku lagi ke semua, bapak ibu kakak-kakakku, juga tetangga-tetangga sekitar rumahku, tapi kalau sama aku, huh! Masih teramat kaku. Aku atau dia yang kaku? Padahal aku ini kan supel, pikirku. Waktu berjalan.. hari berganti hari, minggu berganti minggu. Dia benar-benar udah seperti anak buat bapak ibuku, seorang adik buat kakakku, tapi buatku? Entahlah, lama-lama aku melihat sisi baiknya (sebelumnya aku sebel banget, ini cowok ngrebut perhatian ortu juga kakakku, bahkan tetangga-tetanggaku). Dia bisa jadi temen pas rumah sepi nggak ada bapak ibu juga kakak. Dia ngajarin aku ngegame, nemenin maen monopoli, nganter jemput kuliah, bahkan beberapa kali dia yang ‘memahamiku’ ketika orang rumah ‘jauh’. Aku mulai menerima kehadirannya dalam hidupku, sebagai kakak tentunya. Hubungan kami cukup dekat, bahkan kalau biasanya aku cerita ini itu ke kakakku, saat itu aku malah cerita ini itu ke dia, kakak baruku (kakakku sempet cemburu, hee). Sampai suatu hari dia dapat rumah kontrakan dan harus pindah, rasanya aneh, jadi sepi lagi. Meski sesekali aku maen ke kontrakan dia sekalian nganter makanan, dan kontrakannya jadi rumah kesekianku (setelah kosan sahabatku, hee). Waktu bejalan dan terus berjalan. Dia kakak yang baik. Inget satu kejadian, pas aku lagi down dan pergi sejenak dari rumah, kebetulan hapeku sengaja kutinggal daripada bikin masalah baru, pikirku. Dia khawatir lho. Dia tanya ke pacarku juga beberapa sahabatku. Dia cari ke kampus, rumah sahabatku, dan beberapa tempat yang sering kukunjungi. Sampai akhirnya aku pulang dan dia pun ngomel-ngomel. Pertama kalinya aku melihat ‘kakak baruku’ itu seperti itu. Aku sebel banget, tapi seneng juga soalnya ada yang khawatirin aku, hee. Pokoknya dia kakak baru yang super baik deh. Terimakasih, mas Tegar.. :-)
            Dan foto itu, bikin aku kangen kakak baruku. Dia udah nggak bakal ada di sini lagi. He went back to Bandung and maybe.. he never come back. Kabarnya dia mau nikah. Alhamdulillah, ikut seneng, pasti perempuan calonnya kakak baruku itu geulis, beruntung dia. Semoga kakak baruku bahagia. Yah, meski sedih juga kehilangan kakak baru yang baik itu, soalnya nggak bakal ada lagi yang kuajakin maen monopoli, terus yang suka manggil ‘neng geulis’, semua laaah.. tapi nggak apa kok. Udah ketemu lagi sama temen masa kecil plus dapet kakak baru, udah cukup buatku. Cukup beruntung ya aku.. ALHAMDULILLAH.. terimakasih ya Robb.. semoga Engkau yang Maha Pengasih senantiasa mengasihi orang-orang yag kusayagi, yang membuat hidupku berwarna, termasuk kakak baruku, mas Tegar Tegar Pratama. Aamiin yarobbal’alamin.. :-)