Ekonom dari UGM Tony Prasetiantono menilai laju pertumbuhan ekonomi sepanjang 2011 maksimal hanya akan berada di level 6,3%-6,5%.
Proyeksi Tony tersebut bertolak belakang dengan optimisme Wakil Presiden Boediono yang menyatakan potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini bisa mencapai 7% hingga 8%, atau jauh di atas target APBN 2011 yang dipatok 6,4%.
"Pertumbuhan ekonomi paling banter 6,4%, tidak mungkin mencapai 7% apalagi 8%," ujarnya hari ini.
Menurutnya, ancaman tekanan inflasi yang masih besar sepanjang tahun ini, terutama berasal dari produk pertanian, diperkirakan akan membuat pertumbuhan ekonomi tahun ini sulit tumbuh di atas 6,5%.
"Di satu pihak RI diuntungkan karena harga CPO [crude palm oil/minyak sawit mentah] sekarang US$1.200 per ton, tapi di sisi lain, inflasi sulit ditekan di bawah 6%. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi tidak bisa optimal, dugaan saya cuma sekitar 6,3%, paling banyak 6,5%," jelasnya.
Sebelumnya, Wakil Presiden Boediono menilai target pertumbuhan ekonomi pada tahun ini, sebesar 6,4%, terlalu rendah jika melihat besarnya potensi ekonomi yang seharusnya bisa tumbuh hingga 7-8% per tahun.
"Potensi ekonomi sebenarnya luar biasa. Banyak yang bisa dicapai dengan langkah-langkah tertentu. Jadi (pertumbuhan ekonomi 2011) 6,4% itu kok bagi saya terlalu rendah," ujar dia dalam Rapat Kerja Tentang Pelaksanaan Program Pembangunan Tahun 2011, hari ini.
Source: bisnis.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar